Belajar online gratis telah menulis banyak artikel mengenai keuangan diantaranya tentang apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan dan fungsunya ?. Sebagai bahan pembelajaran online tentang keuangan lainnya, maka pada artikel ini akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan ?
Istilah perencanaan keuangan atau financial planning sering diterapkan secara sadar atau tidak sadar ketika seseorang mulai memasuki dunia kerja. Khusus bagi para pelaku bisnis, pengaturan arus kas mempengaruhi terwujudnya suatu tujuan tertentu dibandingkan dengan tujuan tertentu atau waktu tertentu.
Perencanaan keuangan atau financial planning adalah strategi mempersiapkan dana pribadi dan profesional dengan rencana pelaksanaan. Meskipun konsepnya jelas dikembangkan untuk mengambil target dalam jangka waktu tertentu sebagai acuan.
Perencanaan keuangan menurut Badan Standar Perencanaan Keuangan Indonesia adalah suatu proses pencapaian tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan yang terpadu dan terencana.
Perencanaan keuangan, menurut Certified Financial Planner, Badan Standar Perencanaan Keuangan Indonesia, adalah proses pencapaian tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan yang terencana.
Tujuan hidup seseorang antara lain: menyiapkan uang untuk pendidikan anak, menyiapkan uang hari tua untuk diri sendiri dan pasangan, menyiapkan uang untuk memiliki rumah, menyiapkan harta warisan untuk keluarga tercinta, menyiapkan uang untuk haji dan lain-lain.
Dari perspektif praktisi perencanaan keuangan, perencanaan keuangan adalah proses kolaboratif bekerja dengan klien untuk menetapkan dan mencapai tujuan hidup spesifik klien, menanggapi setiap perubahan dalam hidup mereka dan kondisi ekonomi dan keuangan.
Salah satu komponen utama dari perencanaan keuangan adalah mengelola risiko yang dapat berdampak negatif pada situasi keuangan seseorang, yaitu:
1. Risiko kematian dini. Kematian itu pasti, tetapi bagaimana dan kapan seseorang meninggal memiliki arti yang berbeda bagi yang berduka. Jika pencari nafkah meninggal sebelum waktunya, berarti pencari nafkah kehilangan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anaknya, membayar kewajiban/hutang dan kebutuhan keuangan sehari-hari. . Tanpa perencanaan yang tepat, keluarga dapat mengalami masalah arus kas dalam mengakses warisan mereka.
2. Risiko umur panjang tanpa dana hari tua yang memadai, termasuk dana kesehatan dan perawatan hari tua.
3. Risiko terkena penyakit serius akan membuatnya kehilangan kekayaannya dan menjualnya untuk membayar pengobatannya.
Apa saja area pembahasan perencanaan keuangan ?
Perencanaan keuangan mencakup enam bidang berikut:
1. Manajemen keuangan (manajemen pendapatan dan pengeluaran, manajemen aset dan hutang)
2. Manajemen risiko dan perencanaan asuransi
3. Rencana investasi
4. Perencanaan hari tua
5. Perencanaan pajak
6. Perencanaan ahli waris
Nama-Nama Profesi Perencana Keuangan
Profesi/praktisi perencanaan keuangan dapat berupa profesi/praktisi yang menggunakan proses perencanaan keuangan sebagai berikut:
1. Perencana keuangan /Financial Planner
2. Perencana keuangan independen / Independent Finansial Plannger
3. Penasihat keuangan independen / Independent Finansial Advisor
4. Penasihat investasi / Investment Advisor
5. Manajemen aset / Wealth manager
6. Perencana Kekayaan / Wealth Planner
7. Agen asuransi
8. Penasihat keuangan / Finansial Advisor
Dan lain-lain,
Tujuan hidup yang ingin dicapai seseorang antara lain: menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki mobil sendiri, pergi haji, mempersiapkan biaya membesarkan anak, dan menyediakan pensiun di hari tua. "Perencanaan keuangan membantu seseorang mencapai tujuan hidupnya"
Tujuan dari proses perencanaan keuangan adalah untuk menyederhanakan berbagai arus kas dan aset dalam rumah tangga. Penyederhanaan bertujuan untuk menetapkan batasan yang jelas pada setiap tindakan untuk mencapai tujuan semula. Rencana keuangan adalah rencana jangka panjang yang akan terus dilaksanakan oleh setiap manusia, tanpa terkecuali. Selama masyarakat hidup, keuangan harus diatur agar stabilitas antara pendapatan dan pengeluaran tercapai tanpa defisit.
Tujuan perencanaan keuangan yang jelas membantu orang mencapai tujuan tertentu. Tanpa tindakan, tidak ada tujuan yang akan tercapai. Penyusunan rencana harus disusun secara realistis sehingga pelaksanaannya menjadi lebih mudah.
Manfaat perencanaan keuangan dapat dirasakan dengan pengarahan dan pengartian keputusan keuangan seseorang. Melalui manajemen keuangan, seseorang dapat memahami bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat mempengaruhi area lain dari gambaran keuangan mereka secara keseluruhan.
Dengan melihat setiap keputusan keuangan sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar, seseorang dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada tujuan hidup seseorang. Dia dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan hidup dan merasa lebih aman bahwa tujuannya berada di jalur yang benar.
Perencanaan keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan keuangan saat ini dan masa depan. Pada akhirnya, seseorang berharap untuk mencapai tujuan akhir dari perencanaan keuangan, yaitu kebebasan finansial, yang dapat dipahami sebagai tidak memiliki hutang, aliran pendapatan yang tersedia dari investasi yang telah dilakukan, dan dilindungi secara finansial dari segala risiko yang mungkin terjadi.
Ketika melakukan perencanaan keuangan, seseorang akan dipengaruhi oleh kondisi (live event) yang akan dilaluinya untuk perencanaan keuangan tertentu. Perencanaan keuangan juga merupakan proses yang berkelanjutan dan dinamis. Pada titik tertentu, rencana mungkin perlu disesuaikan.
Berikut beberapa kondisi atau kejadian yang dapat mempengaruhi perencanaan keuangan seseorang:
1. Status pernikahan (lajang atau menikah)
2. Kondisi kerja (memiliki pekerjaan tetap atau tidak)
3. Usianya (bertambah usia)
4. Status keluarga (jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan)
5. Kondisi ekonomi nasional (mudah mencari pekerjaan dan pendapatan)
6. Tingkat pendidikan (tingkat pendidikan mempengaruhi pendapatan), dan
7. Keadaan kesehatannya (mempengaruhi pengeluaran dan kelangsungan pendapatan).
Perubahan salah satu atau lebih kondisi di atas dapat mempengaruhi perencanaan keuangan yang telah dilakukan oleh individu atau keluarga. Sangat sering, rencana keuangannya harus ditata ulang (dinamis).
Penting untuk diingat bahwa rencana masa depan harus diimbangi dengan tindakan tertentu. Jika suatu tujuan hanyalah angan-angan tanpa ada pemenuhan, maka suatu tujuan tidak akan tercapai. Sepenting apapun tujuannya, butuh usaha maksimal.
Sebuah rencana yang terkait dengan kebutuhan profesional atau pribadi untuk memiliki tujuan waktu tertentu. Dengan cara ini, ada batasan atau pedoman dalam mengambil tindakan yang berbeda untuk mencapai situasi dan kondisi pada tahap tertentu. Berbagai upaya perlu dioptimalkan.
Sederhananya, perencanaan keuangan bukan hanya tentang pemilik bisnis. Manajemen arus kas masuk dan arus kas keluar yang tepat juga harus dikendalikan oleh individu untuk keuntungan mereka sendiri. Apalagi bagi ibu rumah tangga yang tugasnya mengatur arus kas dalam keluarga.
Sebisa mungkin saat menyusun rencana harus menyediakan dana darurat untuk menghadapi situasi yang berbeda. Berbagai situasi seperti sakit yang membutuhkan pengobatan atau kecelakaan lainnya akan ditangani dengan baik jika ada dana cadangan.