Apa yang dimaksud dengan revitalisasi bahasa daerah?
Revitalisasi bahasa didefinisikan sebagai usaha untuk meningkatkan bentuk atau fungsi penggunaan bahasa untuk bahasa yang terancam oleh kehilangan bahasa atau kematian bahasa (King, 2001).
Mengapa kita harus melestarikan bahasa daerah yang ada di Indonesia?
Keberagaman suku merupakan harta kekayaan Indonesia. Inilah yang membuat bahasa keberagaman bahasa. Bahasa daerah adalah budaya dan identitas bangsa serta merupakan asset yang sangat berharga, sehingga sangat perlu untuk pertahankan dan dilestarikan, terutama di Era Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat in
Bagaimana Cara Melestarikan Bahasa Daerah ?
Berikut web belajar online gratis kasih tahu bagaimana cara melestarikan bahasa daerah sebagai kekayaan bangsa Indonesia yaitu :
1. Membiasakan diri menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari-hari.
2. Bahasa Daerah dimasukkan dalam kurikulum sekolah
3. Membuat lomba karya atau tulisan yang menggunakan bahasa daerah masing-masing
4. Perlu membentuk komunitas belajar bahasa daerah bersama
5. Terus semangat belajar bahasa daerah agar generasi muda tetap bisa bahasa daerah.
Tugas Sobat BOGER sebagai salah satu penerus bangsa adalah tetap cinta dan ikut melestarikan bahasa daerah. Sebab bahasa daerah adalah merupakan bagian dari identitas bangsa.
Mengapa kita harus memakai bahasa daerah?
Bahasa daerah memegang peranan penting sebagai indentitas, ciri khas, alat komunikasi, dan instrument selama berabad-abad hingga ribuan tahun lewat lisan dan tulisan. Beruntung bagi anak yang lahir dari keluarga yang membiasakan berbahasa daerah dalam aktivitas sehari-hari di rumah.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk melestarikan bahasa daerah?
Salah satu strategi melestarikan bahasa daerah dilakukan melalui sekolah yang dikemas dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Dalam hal ini, Badan Bahasa memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar bahasa daerah melalui menulis puisi, dongeng, cerita pendek, menulis aksara daerah, pidato, dan stand up komedi.2
Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah kepunahan bahasa daerah?
Berbicara menggunakan bahasa daerah. Cara utama mencegah kepunahan bahasa daerah adalah menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari.
Bagaimana upaya melestarikan bahasa daerah di lingkungan sekolah?
Contoh Upaya Melestarikan Bahasa Daerah di sekolah yaitu :
1. Membiasakan diri memakai bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari.
2. Memasukkan pelajaran bahasa daerah dalam kurikulum sekolah.
3. Menggiatkan acara TV lokal yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa utama dengan melibatkan peserta didik.
Faktor apa saja yang menyebabkan punahnya bahasa daerah?
Sebagian besar dari 718 bahasa daerah di Indonesia kini kondisinya terancam punah dan kritis, hal tersebut terjadi karena saat ini para penutur jati bahasa daerah banyak yang tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasa ke generasi berikutnya, sehingga khazanah kekayaan budaya, pemikiran, dan pengetahuan akan bahasa daerah berkurang.
Apa saja sikap untuk menghargai keberagaman?
Berikut ini beberapa contoh sikap menghargai keberagaman yang bisa dipelajari dan dibiasakan oleh anak.
1. Menerima perbedaan suku dan budaya orang lain.
2. Menghargai perbedaan agama.
3. Berteman dengan siapa saja.
4. Saling tolong-menolong.
5. Menjalin silaturhami dengan orang lain.
6. Menerapkan sopan santun.
Menurut UNESCO, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, telah ada 200 bahasa daerah di dunia yang punah.
Di Indonesia masih terdapat sekitar 718 bahasa daerah Namun, banyak bahasa daerah yang kondisinya terancam punah dan kritis. Penyebab utama kepunahan bahasa daerah adalah karena para penutur jatinya tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasanya kepada generasi berikutnya. Bahasa bukan sekadar sekumpulan kata atau seperangkat kaidah tata bahasa, tetapi sebagai khazanah kekayaan budaya, pemikiran, dan pengetahuan. Kepunahan bahasa berarti hilangnya kekayaan batin para penutur bahasa tersebut.
Merespons kondisi kritis bahasa daerah, Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah
Apa saja prinsip revitalisasi bahasa daerah ? Berikut prinsip-prinsip dalam revitalisasi bahasa daerah
PRINSIP
1. Dinamis, berorientasi pada pengembangan, dan bukan sekedar memproteksi bahasa.
2. Adaptif dengan situasi lingkungan sekolah dan masyarakat tuturnya.
3. Regenerasi dengan fokus pada penutur muda di tingkat sekolah dasar dan menengah.
4. Merdeka berkreasi dalam penggunaan bahasanya.
SASARAN. Sasaran revitalisasi bahasa daerah adalah :
Komunitas tutur. Guru, kepala sekolah, dan pengawas. Siswa.
Sasaran Revitalisasi Bahasa Daerah: Komunitas Tutur
Komunitas Tutur
Pelibatan intensif keluarga, para maestro, dan pegiat pelindungan bahasa dan sastra dalam:
penyusunan model pembelajaran bahasa daerah; pengayaan materi bahasa daerah dalam kurikulum; dan perumusan muatan lokal kebahasaan dan kesastraan.
Sasaran Revitalisasi Bahasa Daerah untuk : Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
A. melatih guru utama (training of trainers) serta guru-guru bahasa daerah;
B. mengadopsi prinsip fleksibilitas, inovatif, kreatif, dan menyenangkan yang berpusat pada siswa;
C. mengadaptasi model pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing;
D. serta membangun kreativitas melalui bengkel bahasa dan sastra.
Sasaran Revitalisasi Bahasa Daerah:
Siswa Siswa dapat memilih materi sesuai dengan minatnya;
bangga menggunakan bahasa daerah dalam komunikasi;
didorong untuk memublikasikan hasil karyanya, ditambah liputan media massa dan media sosial;
dan didorong untuk mengikuti festival berjenjang di tingkat kelompok/pusat belajar, kabupaten/kota, dan provinsi.
Berapa jumlah rancangan revitalisasi bahasa daerah ? Kemendikbudristek merancang tiga model revitalisasi yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
MODEL A
Karakteristik
? Daya hidup bahasanya masih aman.
? Jumlah penutur masih banyak.
? Masih digunakan sebagai bahasa yang dominan di dalam masyarakat tuturnya.
Contoh:
Bahasa Jawa, Sunda, dan Bali.
Pendekatan:
? Pewarisan dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah (berbasis sekolah).
? Pembelajaran dilakukan secara integratif, kontekstual, dan adaptif, baik melalui muatan lokal maupun ekstrakurikuler.
MODEL B
Karakteristik:
? Daya hidup bahasa tergolong rentan.
? Jumlah penutur relatif banyak.
? Bahasa digunakan secara bersaing dengan bahasa-bahasa daerah lain.
Contoh:
Bahasa-bahasa di Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat.
Pendekatan:
? Pewarisan dapat dilakukan secara terstruktur melalui pembelajaran di sekolah (berbasis sekolah) jika wilayah tutur bahasa itu memadai.
? Pewarisan dalam wilayah tutur bahasa juga dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis komunitas.
MODEL C
Karakteristik:
? Daya hidup bahasanya kategori mengalami kemunduran, terancam punah, atau kritis.
? Jumlah penutur sedikit dan dengan sebaran terbatas
Contoh:
Bahasa-bahasa di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Pendekatan :
? Pewarisan dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis komunitas untuk wilayah tutur bahasa yang terbatas dan khas.
? Pembelajaran dilakukan dengan menunjuk dua atau lebih keluarga sebagai model tempat belajar atau dilakukan di pusat kegiatan masyarakat, seperti tempat ibadah, kantor desa, atau taman bacaan masyarakat
Pada akhir tahun 2022, revitalisasi bahasa daerah akan dirayakan di tingkat nasional melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI)
1. Merupakan media apresiasi kepada para peserta revitalisasi bahasa daerah.
2. Dilakukan secara berjenjang, mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, lalu ke kabupaten/kota sampai ke provinsi.
3. Menampilkan para juara dari masing-masing jenjang untuk berlomba pada jenjang berikutnya untuk masing-masing materi pembelajaran yang dipilihnya
4. Melibatkan partisipasi guru pendamping, pegiat bahasa daerah, dan pemerintah daerah.
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) akan mengusung tujuh materi:
1. Membaca dan menulis aksara daerah01
2. Menulis cerita pendek (cerpen)02
3. Membaca dan menulis puisi (sajak, gurit)03
4. Mendongeng04
5. Pidato
6. Tembang tradisi (pupuh, macapat)06
7. Komedi tunggal (stand up comedy)
Apa tujuan akhir revitalisasi bahasa daerah ?
Tujuan akhir revitalisasi bahasa daerah adalah :
1. Para penutur muda akan menjadi penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan penuh suka cita melalui media yang mereka sukai.
2. Menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah.
3. Menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan bagi para penutur bahasa daerah untuk mempertahankan bahasanya.
4. Menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah
“Bahasa daerah adalah salah satu wujud kekayaan dari kebinekaan Indonesia. Mari kita lestarikan bahasa daerah dengan cara mengembangkannya agar tetap adaptif terhadap perubahan zaman dan terus menjadi ciri dari keindonesiaan kita.”