MERDEKA BELAJAR EPISODE 24 Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan

Submitted by admin on Sat, 06/24/2023 - 08:25

Artikel web belajar online gratis saat ini akan berbagi MERDEKA BELAJAR EPISODE 24 Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan, khusnya bagi Sobat BOGER yang akan memasukkan anaknya/ Saudaranya ke Jenjang Sekolah Dasar.

Sampai saat ini, masih banyak miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan anak usia dini dan SD masih sangat kuat di masyarakat.

Apa contoh miskonsepsi tentang baca tulis, hitung (calistung) hingga saat ini ?

1. Kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung.

2. Kemampuan calistung dianggap sebagai satu- satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan

3. Tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD.

apa itu transisi paud ke sd yang menyenangkan dan bagaimana cara agar transisi paud ke sd menyenangkan

Sudah tahu kah sobat BOGER bahwa Membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran dapat tercapai.

Proses yang dibangun bagi kemampuan anak saat ini adalah :

1. Anak merasa belajar tidak menyenangkan.

2. Anak percaya bahwa dirinya tidak pintar saat tidak bisa calistung.

3. Anak belum mampu mengelola emosi serta menghargai orang lain.

4. Anak belum dapat merawat diri dan barang- barang yang menjadi tanggung jawabnya.

5. Anak mampu membaca tetapi tidak paham arti kata.

6. Anak kurang terasah kemampuannya dalam berkomunikasi.

7. Anak mampu melakukan penjumlahan hanya apabila mengurutkan bilangan (karena hafal, bukan paham).

Dengan kebijakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan diharapkan :

A. Anak merasa senang dalam belajar.

B. Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha.

C. Anak mampu mengelola emosi dan menghargai orang lain.

D. Anak dapat merawat diri dan barang-barang yang menjadi tanggung jawab diri.

E. Anak paham kata dan keterkaitannya dengan huruf serta bunyinya.

F. Anak mampu menyimak dan dapat mengutarakan gagasan sederhana.

G. Anak paham bahwa 5 + 3 adalah 5 objek ditambah dengan 3 objek.

Dari penjelasan diatas, maka kita perlu untuk mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran mulai dari sekarang bersama-sama. Ini yang harus diupayakan dalam proses transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah :

1. Transisi PAUD ke SD* perlu berjalan dengan mulus Proses belajar-mengajar di PAUD dan SD kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.

2. Fondasi dibangun secara holistik Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik. Bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya.

3. Kemampuan literasi dan numerasi dibangun bertahap Kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan.

4. Siap sekolah adalah proses, bukan hasil “Siap sekolah” bukanlah upaya pelabelan antara anak yang “sudah siap” atau “belum siap”, melainkan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak.

Merdeka Belajar Episode ke-24 merupakan kebijakan yang mendasari transisi PAUD ke SD* yang menyenangkan, dimulai sejak tahun ajaran baru 2023/2024. Apa yang perlu dilakukan satuan untuk proses transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ?

Untuk menghasilkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan tersebut, maka satuan pendidikan perlu untuk :

A. Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD. Mengapa satuan pendidikan perlu menghilangkan proses tes calistung untuk masuk SD ?

1. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar. Sangat tidak tepat apabila anak diberikan syarat tes untuk dapat mendapatkan layanan tersebut

2. Masih terdapat anak-anak yang belum pernah mendapatkan kesempatan belajar di satuan PAUD.

3. Tes baca tulis hitung telah dilarang melalui:

A. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

B. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

C. Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD dan SD)

Apa yang dilakukan peserta didik baru pada dua minggu pertama tahun ajaran baru ? Pada dua minggu pertama tahun ajaran baru peserta didik adalah :

1. Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan belajarnya. Dengan masa perkenalan, diharapkan peserta didik baru dapat merasa nyaman dalam berkegiatan belajar.

2. Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar

• Kenali peserta didik baru dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi tentang kebutuhan belajar peserta didik.
• Hargai proses anak yang berbeda-beda, karena membangun kemampuan fondasi perlu dilakukan secara bertahap.

Seperti apa contoh kegiatan pengenalan pada dua minggu awal tahun ajaran baru 2023/2024 ?

Contoh kegiatan pengenalan dua minggu awal tahun ajaran baru SD dapat berupa kegiatan pengenalan lingkungan belajar peserta didik baru, seperti :

1. Mengajak peserta didik untuk berkeliling ke seluruh area sekolah: a. Menjelaskan fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di sekolah serta kegunaannya. b. Mengenal semua warga sekolah, mulai dari teman sekelas, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik lainnya, sampai petugas kebersihan, petugas keamanan dan lain-lain.

2. Mengenalkan kegiatan yang dilakukan mulai waktu anak datang ke sekolah hingga waktu pulang sehingga anak terbiasa dengan budaya sekolah.

Kegiatan pengenalan pada dua minggu awal SD juga dapat berupa perkenalan orang tua dengan pihak sekolah seperti ;

1. Orang tua/wali peserta didik diundang ke sekolah dan diberikan informasi program/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun ajaran.

2. Pihak sekolah mengenalkan fungsi dari buku harian yang dapat digunakan oleh orang tua/wali murid berkomunikasi dengan guru mengenai kondisi atau kebutuhan peserta didik.

C. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak (di PAUD dan SD).

Apa saja enam kemampuan fondasi anak ?

1. Mengenal nilai agama dan budi pekerti.

2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi.

3. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar.

4. Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, seperti kepemilikan dasar literasi, numerasi.

5. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri.

6. Pemaknaan terhadap belajar yang positif.

Keenam kemampuan fondasi tersebut perlu dibangun secara kontinu dari PAUD hingga kelas dua pada jenjang pendidikan dasar.

A. Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD tidak dirancang per usia, melainkan sebagai capaian yang perlu dicapai di akhir fase.

B. Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD dapat dipenuhi sampai kelas dua.

C. Tidak ada evaluasi kelulusan untuk peserta didik PAUD.

Bagaimana Isi Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD yang dapat dicapai sampai kelas dua ? Contoh Isi Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD yang dapat dicapai sampai kelas dua adalah :

1, memiliki daya imajinasi dan kreativitas melalui eksplorasi dan ekspresi pikiran dan/atau perasaannya

2. memahami instruksi sederhana,
mampu mengutarakan pertanyaan
dan gagasannya

3. Memiliki rasa senang terhadap belajar, menghargai usahanya sendiri untuk menjadi lebih baik

4. Menunjukkan sikap menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

5. Memiliki kesadaran bilangan, mampu melakukan pengukuran dengan satuan tidak baku

6. engenali emosi, mampu mengendalikan keinginannya sebagai sikap menghargai keinginan orang lain

7. Mengenali identitas diri, mengetahui kebiasaan-kebiasaan di keluarga, sekolah

8. Mampu menyebutkan alasan, pilihan atau keputusannya, mampu memecahkan masalah sederhana

Pada Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran untuk jenjang pendidikan dasar kelas awal sudah disusun selaras dengan PAUD.

Bahwa capaian pembelajaran untuk kelas awal pendidikan dasar mencakup kelas 1 dan kelas 2, sehingga tidak ada tuntutan anak kelas 1 untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Pada kurikulum sebelumnya

Bahasa Indonesia:
Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam.

Pada kurikulum merdeka diubah menjadi;

Bahasa Indonesia:
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya.

Proses pembelajaran matematika pada kurikulum sebelumnya seperti;

Matematika:
Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban.

Namun pada kurikulum merbeda berubah ke;

Matematika:
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sense).


Maka Satuan pendidikan perlu merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dalam membangun kemampuan fondasi.

A. Pembelajaran aktif dan eksploratif, membangun rasa ingin tahu, dan sarat dengan interaksi positif yang membangun percaya diri anak.

B. Hasil asesmen dipergunakan sebagai dasar pembinaan individu anak. Hindari melakukan pembandingan dan pelabelan kepada anak.

C. Laporkan perkembangan peserta didik kepada orang tua/wali saat pelaporan hasil belajar. Sampaikan yang sudah baik dan yang masih perlu penguatan. Dengan demikian anak terdampingi di satuan pendidikan maupun di rumah.

Apa peran Pemerintah daerah perlu mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ? Pemerintah daerah perlu mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan cara:dengan cara:

1. Diseminasi surat edaran dan booklet advokasi mengenai kebijakan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/

2. Melakukan advokasi kepada seluruh masyarakat dengan melibatkan narasumber guru yang sudah dilatih oleh Kemendikbudristek.

3. Memastikan seluruh satuan pendidikan menjalankan kebijakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan pada tahun ajaran baru.

4. Bagi 204 kab/kota yang sudah memiliki forum komunikasi PAUD-SD, kuatkan peran forum komunikasi PAUD-SD. Bagi kab/kota yang belum memiliki untuk dapat membentuk forum komunikasi PAUD-SD.

Orang tua, masyarakat, dan mitra pendidikan perlu mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan cara :

Orang Tua dan Masyarakat

A. Mempelajari booklet advokasi yang dapat diakses
di laman Transisi PAUD ke SD: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/

B. Membagikan booklet dan video inspirasi agar lebih banyak yang ikut mendukung perubahan pada awal tahun ajaran baru.

Mitra
Mitra dunia pendidikan dapat membantu proses transisi PAUD ke SD dengan cara

A. Melatih sekolah/ komunitas guru dampingannya dengan modul pelatihan yang tersedia.

B. Mendaftarkan organisasi Anda melalui laman: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/

Dengan keterlibatan semua pihak, setiap anak bisa mendapatkan kemudahan dalam bertransisi dari PAUD ke SD agar:

Peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan prosesnya untuk mendapatkan kemampuan fondasi saat jenjang SD.

Peserta didik SD yang tidak pernah mengikuti PAUD tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki pijakan yang kuat untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Mari Sobat web belajar online gratis kita dukung kurikulum merdeka episode 24 yaitu transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sesuai dengan kemampuan kita. Dengan bekerja sama semoga program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dapat tercapai.