Sudah dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Sebelumnya, pandemi tidak diyakini akan mempengaruhi banyak sektor kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan yang harus sama-sama kita hindari dampak buruk tersebut yang akan memberi pengaruh negatif bagi pendidikan.
Ya tidak bisa dipungkiri dampak pandemi juga melanda dunia pendidikan, dimana pembelajaran secara online berlangsung tanpa adanya tatap muka antara guru dan peserta didik. Hal ini tentunya banyak kejadian di industri yang tidak seperti yang diharapkan.
Namun kejadian langka yang terjadi kemarin, semoga kita selalu berpikir positif dan belajar darinya setiap saat. Karena dalam hidup tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak apa-apa mengambil yang positif dan membuang yang negatif.
Hal ini telah memberikan pembelajaran yang perlu dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan dunia pendidikan Indonesia, meskipun aturan dan sistem pembelajaran sering berubah. Pandemi ini membuka jendela inspirasi bagi para guru untuk terus berupaya memberikan pengalaman belajar yang sebaik mungkin kepada para siswa walaupun melalui belajar online.
Karena diketahui bahwa pada kenyataannya banyak sekali permasalahan belajar online salah satunya peserta didik yang cenderung cuek. Belakangan, banyak peserta didik yang mengeluhkan materi yang tidak mereka pahami, sehingga ketika mengerjakan soal-soal praktik, mereka dibantu oleh orang-orang di sekitarnya yang langsung menjawab tanpa terlebih dahulu memahaminya.
Mengurangi berpikir kritis, membuat siswa malas berpikir dan rasa ingin tahunya terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari berkurang. Peserta didik sudah mengandalkan perangkat dan mesin pencari Google untuk mengerjakan tugas sekolah tanpa diteliti dan dipahami sebelumnya.
Sebuah perkembangan teknologi yang menawarkan banyak kemajuan, namun apa jadinya jika tidak mengetahui cara memanfaatkannya dengan baik ?. Teknologi memang tidak salah, namun terkadang harga diri yang terjebak di zona nyaman seringkali menjadi serba salah.
Pada akhirnya, kami berharap keadaan segera pulih dan kembali normal sehingga pembelajaran tatap muka dapat lebih maksimal. Sehingga peserta didik dapat fokus belajar di sekolah kembali dalam suasana yang kondusif. Apalagi jika kita bisa fokus untuk memahami topik dengan lebih baik, berpikir kritis kembali ke bentuk semula.
Terlepas dari keadaan, pengaruh negatif dan positif yang selalu berjalan bersama dalam situasi apapun membuat pilihan terlepas dari risikonya. Kita bertanggung jawab atas pilihannya dalam segala suka duka yang harus dialami terus-menerus. Mari sama-sama menghindari ancaman buruk dari dampak belajar online dan memanfaatkan dunia internet untuk menambah wawasan dari yang sudah didapatkan di ruang kelas.