Apa yang dimaksud dengan program buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia?
Program buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek sebagai salah satu upaya untuk menyediakan bahan bacaan yang bermutu serta mendorong tumbuh- nya kecintaan membaca di kalangan peserta didik. Berbagai hasil studi dan penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara ketersediaan buku bacaan bermutu dan penggunaan buku bacaan secara tepat dengan peningkatan hasil be- lajar peserta didik. Kemampuan peserta didik da- lam mengakses, menafsirkan, mengintegrasikan, mengevaluasi, serta merefleksi informasi dapat ditingkatkan dengan memberikan akses kepada bahan bacaan yang bermutu dan bervariasi
Apa buku bacaan bermutu?
Program Buku Bacaan Bermutu untuk literasi Indonesia, Terobosan Membangun Literasi. Buku bacaan bermutu dalam program tersebut adalah buku yang sesuai minat dan kemampuan baca anak. Ini menjadi poin penting dalam upaya menarik minat baca anak-anak. Terlebih, untuk anak-anak usia Sekolah Dasar
Apa yang dimaksud dengan literasi buku?
Literasi buku adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membaca serta menulis buku dan menyampaikan isi buku kepada orang lain
Siapa yang menjadi sasaran program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia ini?
Buku bacaan bermutu diperuntukkan untuk anak PAUD dan siswa SD di daerah 3T yang tersebar di 81 kabupaten/kota di 18 provinsi.
Mengapa sasaran program ini hanya sekolah di daerah 3T?
Karena di daerah 3T masih banyak sekolah yang membutuhkan buku bacaan literasi dalam versi cetak. Keadaan peralatan dan akses internet yang masih terbatas di daerah 3T masih menghambat peserta didik dalam mengakses buku bacaan literasi versi digital.
Daerah 3T merupakan daerah yang lebih banyak membutuhkan buku karena keterbatasan ekonomi masyarakat berdampak pada rendahnya daya beli buku. Di samping itu, di daerah 3T memiliki keterbatasan internet sehingga buku versi cetak masih sangat dibutuhkan. Keadaan peralatan dan akses internet yang masih terbatas di daerah 3T masih menghambat peserta didik dalam mengakses buku bacaan literasi versi digital, khususnya pada jenjang PAUD dan sekolah dasar. Di samping itu, masih banyak sekolah yang minim buku bacaan, membutuhkan buku bacaan literasi dalam versi cetak.
Mengapa hanya PAUD dan SD yang menjadi sasaran program ini?
Pada masa pertumbuhan anak usia 4 tahun, intelektual otak mencapai 50%, sedangkan pada usia 8 tahun meningkat menjadi 80%, dan menjadi optimal pada usia 18 tahun (berdasarkan hasil penelitian M. Jamaris (2013) dalam buku berjudul “ O rientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan”). O leh karena itu, memberikan buku bacaan yang menarik dan bermutu untuk anak sejak usia dini sangatlah penting
Bagaimana proses penyediaan buku bermutu dalam program buku bacaan bermutu ini?
Dalam memilih buku bacaan bermutu dilakukan dengan cara menentukan buku tersebut sesuai dengan minat dan kemampuan membaca anak, dengan jenjang sebagai berikut:
a. Jenjang A atau Jenjang Pembaca Dini ada-lah jenjang pembaca yang baru kali pertama mengenal buku yang memerlukan Perancah (scaffolding) untuk mendampingi anak mem-baca.
b.Jenjang B atau Jenjang Pembaca Awal adalah jenjang pembaca yang memerlukan Peran-cah (scaffolding) dan mampu membaca teks berupa kata/frasa dengan kombinasi bunyi huruf, klausa, dan kalimat sederhana.
c. Jenjang C atau Jenjang Pembaca Semenjana adalah jenjang pembaca yang mampu membaca teks secara lancar berbentuk paragraf dalam satu wacana.
3 Pilar Program Pemilihan&Perjenjangan
Buku dipilih berdasarkan kriteria buku bacaan bermutu, yaitu buku yang sesuai dengan minat dan kemampuan baca anak.
Pilar Program Pemilihan&Perjenjangan sebelumnya ;
A. Buku bacaan belum sesuai minat dan kemampuan baca anak.
B. Buku bacaan bermutu kurang banyak tersedia di perpustakaan dan pojok baca sekolah.
Pilar Program Pemilihan&Perjenjangan sesudah buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia ;
A. Tersedia kriteria buku bacaan bermutu untuk membantu memilih buku bacaan yang sesuai minat dan kemampuan baca anak.
B. Tersedia buku bacaan bermutu di perpustakaan dan pojok baca sekolah.
3 Pilar Program Cetak&Distribusi
Pada Tahun Anggaran 2022 terdapat 15.356.486 eksemplar (716) buku bacaan bermutu dicetak dan didistribusikan ke 5.963 PAUD di 3T dan 14.595 SD di 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi rendah
Proses Pilar Program Cetak&Distribusi
A. Melalui proses lelang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
B. Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Pegiat Literasi, TNI, dan Masyarakat setempat.
3 Pilar Program Pelatihan&Pendampingan
Kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan adalah pada kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola & memanfaatkan buku bacaan
Sebelum Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia
A. Kepala sekolah, guru, dan pustakawan belum mengetahui cara mengelola buku bacaan.
B. Kepala sekolah, guru, dan pustakawan belum mengetahui cara melakukan kegiatan membaca yang menarik dan menyenangkan
Sesudah program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia
A. Kepala sekolah, guru, dan pustakawan dapat mengelola buku bacaan dalam memajang, merawat, dan merotasi/menyimpan.
B. Kepala sekolah, guru, dan pustakawandapat melakukan kegiatan membaca nyaring, membaca bersama, meminjamkan buku, menggunakan buku untuk ekstrakurikuler, dan melatih guru/sekolah lain
Semoga dengan munculnya program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, dapat menyimpan dokumen-dokumen Sobat web belajar online gratis.