Pengertian Qada dan Qadar Menurut Bahasa dan Istilah

Submitted by Guru Online on Fri, 02/21/2025 - 18:35

Pengertian Qada dan Qadar Menurut Bahasa dan Istilah: Memahami Takdir dengan Bijak

 

Pernahkah Kita Bertanya tentang Takdir?

 

Pernahkah kita mengalami kejadian yang terasa begitu sulit diterima? Mungkin kehilangan pekerjaan, gagal dalam suatu ujian, atau bahkan kehilangan orang yang kita cintai. Dalam momen-momen seperti itu, kita sering bertanya, "Mengapa ini terjadi padaku?"

 

Di sinilah konsep Qada dan Qadar dalam Islam menjadi jawaban yang menenangkan hati. Seperti benang-benang tak terlihat yang merajut perjalanan hidup kita, Qada dan Qadar adalah bagian dari takdir yang telah Allah tetapkan. Namun, apakah ini berarti kita tidak punya kendali atas hidup kita? Tentu tidak! Mari kita kupas lebih dalam.  

 

Pengertian Qada dan Qadar Menurut Bahasa dan Istilah

 

Untuk memahami konsep ini, kita perlu melihat dari dua sudut pandang: bahasa dan istilah syariat.

Qada secara bahasa berarti menentukan, memutuskan, atau menetapkan sesuatu dengan pasti. Dalam istilah Islam, Qada adalah ketetapan Allah yang sudah ditentukan sejak zaman azali, sebelum alam semesta ini diciptakan.  

 

Qadar secara bahasa berarti ukuran atau kadar. Dalam Islam, Qadar adalah realisasi dari ketetapan Allah yang terjadi dalam kehidupan kita, sesuai dengan ilmu dan kehendak-Nya.

 

Bayangkan seorang arsitek yang sudah merancang sebuah bangunan dengan sangat detail di atas kertas. Itulah Qada. Saat bangunan itu akhirnya berdiri sesuai rencana, itulah Qadar.

 

Perbedaan mendasar:

 

Qada adalah keputusan Allah yang sudah ditulis di Lauh Mahfuz  sebelum segalanya terjadi.

Qadar adalah pelaksanaan keputusan tersebut dalam kehidupan nyata.  

 

Kedudukan Qada dan Qadar dalam Akidah Islam

 

Sebagai seorang Muslim, beriman kepada Qada dan Qadar adalah rukun iman ke-6. Tidak ada Islam tanpa keyakinan akan takdir! Allah telah menuliskan segala sesuatu, tetapi bukan berarti kita tidak perlu berusaha.

 

Coba bayangkan sebuah kapal di tengah lautan. Nahkoda memiliki kebebasan untuk mengarahkan kapal, tetapi arus laut, cuaca, dan kondisi kapal adalah ketetapan yang sudah ada. Begitulah hidup kita: ada usaha, ada doa, tetapi tetap ada ketetapan dari Allah yang tidak bisa kita ubah.  

 

Tingkatan Qada dan Qadar: Takdir yang Tersusun Rapi

 

Para ulama menjelaskan bahwa takdir memiliki empat tingkatan utama:

 

1. Ilmu Allah – Allah mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi. Tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya.

2. Pencatatan dalam Lauh Mahfuz – Segala ketetapan tertulis di kitab Allah yang agung.

3. Kehendak dan Izin Allah – Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa izin-Nya.  

4. Penciptaan Allah – Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk hasil usaha manusia.

 

Jadi, apakah usaha kita sia-sia? Tentu tidak! Usaha dan doa adalah bagian dari ketetapan Allah yang harus kita jalani.

 

Dalil-Dalil Qada dan Qadar dalam Al-Qur’an dan Hadis

 

Al-Qur’an mengatakan :

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. (QS. Al-Hadid: 22)  

 

Rasulullah ? bersabda :

Segala sesuatu telah Allah tetapkan 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.(HR. Muslim)

 

Dalil-dalil ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan atas sesuatu yang sudah terjadi, dan tidak terlalu bangga atas keberhasilan yang kita raih, karena semuanya sudah dalam ketetapan Allah.  

 

Bagaimana Seorang Muslim Harus Menyikapi Qada dan Qadar?

 

Jika segala sesuatu sudah ditetapkan, apakah berarti kita harus pasrah saja? Tidak! Islam tidak mengajarkan fatalisme. Kita tetap harus berusaha sebaik mungkin, karena usaha adalah bagian dari takdir.

 

Cara yang benar dalam menyikapi Qada dan Qadar :

Berusaha dan berdoa – Jangan hanya menunggu nasib, tetapi ikhtiarkan yang terbaik.  

Bersabar dalam ujian – Ujian adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita semakin dekat kepada-Nya.  

Bersyukur atas nikmat – Segala kebaikan yang kita terima adalah anugerah dari Allah.  

 

Seorang petani tidak hanya duduk menunggu hasil panen tanpa menanam benih, bukan? Begitu pula kita, usaha adalah bagian dari iman.

 

Kesalahan dalam Memahami Qada dan Qadar

 

Dalam sejarah Islam, ada dua kelompok ekstrem dalam memahami takdir:  

Jabariyah : Menganggap manusia tidak punya kehendak sama sekali dan semua yang terjadi adalah paksaan dari Allah.  

Qadariyah : Menganggap manusia sepenuhnya menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tangan Allah.  

 

Keduanya adalah pemahaman yang salah. Islam mengajarkan jalan tengah : manusia memiliki kehendak bebas, tetapi tetap dalam batasan yang telah Allah tetapkan.

 

Bayangkan kita sedang berada di dalam sebuah bus yang menuju kota tertentu. Kita bisa memilih duduk di kursi mana, bisa memilih berbicara atau diam, tetapi kita tidak bisa mengubah tujuan akhir bus itu.

 

Takdir Adalah Ujian dan Rahmat

 

Qada dan Qadar adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa kita hindari. Namun, bagaimana kita menyikapinya menentukan kualitas iman kita.

 

Jika kita melihat kehidupan ini sebagai teka-teki yang sudah disusun oleh Allah, maka tugas kita bukan mengubah takdir, tetapi menjalani peran kita dengan sebaik mungkin.  

 

Saat kesulitan datang, ingatlah: mungkin Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik. ?

 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)  

Jadi, apakah kita siap menghadapi takdir dengan hati yang lapang dan usaha yang maksimal? ??  

 

Artikel Guru Online ini tidak hanya memberikan pemahaman yang dalam tentang pengertian Qada dan Qadar menurut bahasa dan istilah, tetapi juga mengajak kita untuk merenung, bertanya, dan menemukan makna takdir dalam kehidupan kita. Semoga bermanfaat! ??

 

10 Pertanyaan Umum Seputar Qada dan Qadar yang Sering Ditanyakan

 

1. Apa Pengertian Qada dan Qadar Menurut Bahasa dan Istilah?

 

Qada secara bahasa berarti menetapkan sesuatu, sedangkan Qadar berarti ukuran atau kadar. Dalam Islam, Qada adalah ketetapan Allah sebelum terjadi, dan Qadar adalah realisasi ketetapan tersebut dalam kehidupan.  

 

2. Apakah Qada dan Qadar Itu Sama atau Berbeda ?

 

Meskipun sering disandingkan, Qada dan Qadar memiliki perbedaan mendasar. Qada adalah keputusan Allah yang telah ditulis di Lauh Mahfuz, sedangkan Qadar adalah pelaksanaannya di dunia.

 

3. Mengapa Kita Harus Beriman kepada Qada dan Qadar ?

 

Beriman kepada Qada dan Qadar adalah rukun iman yang ke-6. Keyakinan ini membuat seorang Muslim lebih sabar dalam menghadapi ujian dan lebih bersyukur atas nikmat yang diterima.  

 

4. Bagaimana Cara Menyikapi Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-hari?

 

Seorang Muslim harus berusaha dan berdoa, bersabar dalam ujian, serta bersyukur atas ketetapan Allah. Kita tidak boleh hanya pasrah tanpa melakukan usaha.  

 

5. Apakah Takdir Bisa Diubah dengan Doa dan Usaha?

 

Dalam Islam, takdir terbagi menjadi dua :

- Takdir Mubram (tidak bisa diubah), seperti ajal dan kelahiran.  

- Takdir Mu’allaq (bisa berubah dengan usaha dan doa), seperti rezeki dan keberhasilan.  

 

6. Apa Saja Dalil tentang Qada dan Qadar dalam Al-Qur’an?

 

Beberapa ayat yang menjelaskan tentang Qada dan Qadar antara lain:

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. (QS. Al-Hadid: 22)  

 

7. Apa Perbedaan Pandangan Jabariyah dan Qadariyah tentang Qada dan Qadar?

 

- Jabariyah meyakini bahwa manusia tidak memiliki kehendak dan semuanya ditentukan oleh Allah.  

- Qadariyah percaya bahwa manusia sepenuhnya menentukan nasibnya sendiri tanpa campur tangan Allah.  

Islam mengambil jalan tengah: manusia memiliki kebebasan memilih, tetapi tetap dalam ketetapan Allah.

 

8. Bagaimana Cara Menguatkan Iman kepada Qada dan Qadar?

 

Untuk memperkuat keimanan, kita bisa mempelajari dalil-dalil tentang takdir, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar.

 

9. Apakah Ujian Hidup Termasuk dalam Qada dan Qadar?

 

Ya, semua ujian yang kita alami sudah ditetapkan oleh Allah. Namun, ujian bukanlah hukuman, melainkan cara Allah mendekatkan kita kepada-Nya.

 

10. Bagaimana Islam Memandang Seseorang yang Tidak Percaya pada Qada dan Qadar?

 

Seseorang yang mengingkari Qada dan Qadar berarti telah mengingkari salah satu rukun iman. Oleh karena itu, keyakinan kepada takdir adalah bagian dari keislaman seseorang.

 

Dengan menambahkan subjudul ini, artikel Pengertian Qada dan Qadar Menurut Bahasa dan Istilah ini menjadi lebih kaya informasi dan pemahaman mendalam.

 

Kalau masih ingin menambah pemahaman pengertian qada dan qadar menurut bahasa dan istilah, silahkan menggunakan istilah berikut : Dalil tentang Qada dan Qadar dalam Al-Qur'an dan hadis, Apa perbedaan antara Qada dan Qadar?, Bagaimana cara memahami takdir dalam Islam?, Sikap seorang Muslim terhadap Qada dan Qadar.

 

Jangan lupa baca juga artikel Guru Online tentang : Tulislah Satu Buah Dalil Alquran Tentang Qada dan Qadar