Apa itu Personal Finance Management?

Submitted by admin on Wed, 10/19/2022 - 11:17

Belajar online gratis pada artikel kali ini masih membahas yaitu apa itu Personal Finance Management ?

Prinsip-Prinsip dalam Personal Finance Management

Pada dasarnya, memahami prinsip-prinsip pada personal finance akan berkontribusi pada kesuksesan dalam bisnis dan kariermu bekerja dengan baik dalam mengelola uang secara pribadi. Adapun, tiga prinsip utamanya adalah prioritas, penilaian, dan pengendalian.

Prioritas: Ini berarti bisa melihat keuanganmu, membedakan apa yang membuat uang terus mengalir, dan memastikan kamu tetap fokus pada upaya tersebut. Penilaian: Ini adalah keterampilan utama yang biasanya dimiliki oleh para profesional. Orang-orang yang ambisius selalu memiliki daftar ide tentang cara lain untuk mencapai kesuksesan besar, apakah itu bisnis sampingan atau melakukan investasi. Meskipun benar-benar ada tempat dan waktu untuk mengambil brosur, menjalankan keuanganmu seperti bisnis berarti melangkah mundur dan dengan jujur ​​menilai potensi biaya serta manfaat dari setiap usaha yang dirintis.

Pengekangan: Ini adalah gambaran besar terakhir dari manajemen bisnis yang sukses yang harus diterapkan pada personal finance. Berkali-kali, perencana keuangan duduk bersama orang-orang sukses yang entah bagaimana masih bisa menghabiskan lebih banyak daripada yang mereka hasilkan. Menghasilkan 100 juta Rupiah per tahun tidak akan banyak membantumu jika kamu membelanjakan 150 juta Rupiah per tahun.

Well, itulah pengertian dari personal finance management dan prinsip-prinsipnya. Selanjutnya kita akan membaca pengertian-pengertian Personal Finance management dari beberapa ahli keuangan

Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial management) adalah salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan individu dalam mengelola keuangan pribadi (personal financial management) sangatlah penting untuk mendukung terwujudnya tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Melalui personal financial management, maka tiap individu tahu akan tujuan yang ingin dicapai dan dapat memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal. Proses personal financial management yang meliputi perencanaan, menganalisis, dan pengelolaan keuangan yang baik dalam setiap individu, dapat menghindarkan diri pada perilaku berkeinginan yang tak terbatas (Cummins, 2009).

Menurut Gitman (2002), personal financial management merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya dari unit individu. Personal financial management mencakup dua unsur yakni pengetahuan akan keuangan dan seni dalam mengelola. Seni dalam mengelola merupakan sesuatu yang sangat penting karena mengelola membutuhkan kedisiplinan dan menentukan prioritas yang berasal dari pengontrolan diri. Pengontrolan diri akan membantu untuk tetap bertahan pada prinsip manajemen yakni efisiensi dan efektifitas. Efisiensi yaitu menggunakan sumber-sumber dana secara optimal untuk pencapaian tujuan personal financial management, sedangkan efektifitas merujuk pada tujuan yang tepat. Melalui pengoptimalan personal financial management maka individu secara bertanggungjawab mampu merencanakan dan mewujudkan masa depannya.

Peneliti oleh Parrota dan Johnson (1998) menyatakan bahwa personal financial management dapat diartikan sebagai proses perencanaan, implementasi dan evaluasi keuangan yang dilakukan oleh unit individu. Personal financial management merupakan elemen penting dalam membuat keputusan keuangan dan peningkatan kesejahteraan. Melalui personal financial management maka seseorang diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang dimilikinya. Personal financial management juga mengajarkan individu untuk dapat memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal, dengan demikian diharapkan individu akan mampu menciptakan kekayaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan saat ini maupun di masa yang akan datang.

Pada dasarnya sebuah keputusan keuangan dalam kehidupan pribadi seseorang yang diambil ada tiga: (1) berapa jumlah yang harus dikonsumsi tiap periode; (2) apakah ada kelebihan penghasilan dan bagaimana kelebihan tersebut diinvestasikan; dan (3) bagaimana mendanai konsumsi dan investasi tersebut (Lusardi, 2010).

Dalam rangka mencapai kesejahteraan keuangan, seseorang perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi keuangan pribadi yang sehat. Sejauh mana pengetahuan, sikap dan implementasi seseorang dalam mengelola keuangan, akan berpengaruh terhadap personal financial management yang dimilikinya.

Mahasiswa merupakan komponen masyarakat yang jumlahnya cukup besar. Sikap konsumtif yang tinggi ini dikalangan mahasiswa menyebabkan personal financial management menjadi sesuatu yang tidak mudah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang belum memiliki pengetahuan akan financial management. Mahasiswa yang tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup di bidang keuangan dapat mengakibatkan ketidakmampuan mahasiswa dalam merencanakan dan mengendalikan penggunaan untuk pencapaian tujuan individu mereka.

Menurut Nidar (2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi personal financial management mahasiswa, diantaranya ada yang berasal dari dalam diri pribadi (faktor internal) dan berasal dari luar (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya meliputi pendidikan keuangan di keluarga, keadaan sosial  ekonomi orang tua, literasi keuangan, dan kecerdasan spiritual individu, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi personal financial management ditunjukkan oleh adanya peran teman sebaya. Faktor lain yang menjadi faktor dalam personal  financial management adalah love of money dan hasil belajar manajemen keuangan (Widayati dan Hakim, 2015).

Pendidikan keuangan di keluarga sangat mempengaruhi personal financial management mahasiswa. Keluarga merupakan tempat yang paling dominan dalam proses sosialisasi anak tentang masalah keuangan. Melalui pendidikan keluarga, dengan cara-cara yang sederhana anak dibawa ke suatu sistem nilai atau sikap hidup  yang diinginkan dan disertai teladan orang tua yang secara tidak langsung sudah membawa anak kepada pandangan dan kebiasaan tertentu. Orang tua mengajar bagaimana anaknya bertindak dengan mengandalkan nilai-nilai, keyakinan, dan pengetahuan dalam segala bidang termasuk yang berhubungan dengan keuangan.

Menurut Ahmadi (2009) status sosial ekonomi orang tua juga mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku keuangan anak. Perbedaan tingkat status sosial ekonomi akan berdampak pada munculnya perbedaan persepsi atas suatu objek fisik atau objek perilaku, yang pada akhirnya membentuk sikap yang berbeda pula.

Individu membutuhkan literasi keuangan dasar, serta skill untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif demi kesejahteraan hidupnya. Literasi keuangan menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan mahasiswa, karena merupakan alat yang berguna untuk membuat keputusan keuangan pribadi. Tingkat literasi keuangan pada mahasiswa menjadi hal yang penting karena dapat membantu mahasiswa bertindak bijak dalam keuangannya.

Sina (2012) menyatakan bahwa kecerdasan spiritual dapat menimbulkan rasa syukur, suka cita, dan kejernihan akal pikiran dalam diri seseorang. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual akan dapat berpikir dengan bijak dan termanifestasi bagaimana mengelola uang dengan tepat, sehingga berpeluang terhindar dari cara akumulasi keuangan yang bias. Lingkungan mahasiswa yang jauh dari keluarga dan lebih banyak berinteraksi dengan teman kuliah, teman kos, ataupun teman organisasi, menjadikan intensitas komunikasi dengan teman sebaya menjadi hal yang utama dalam menjalani kehidupan masa perkuliahan. Dengan demikian teman sebaya dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan mahasiswa termasuk pengaruh baik maupun buruk dalam hal pengelolaan keuangan.

Uang memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara maupun dalam pergaulan sehari-hari. Pemahaman akan kecintaan seseorang terhadap uang dianggap penting karena kecintaan akan uang dapat menumbuhkan perilaku yang positif maupun negatif. Pemahaman kecintaan akan uang di kalangan para mahasiswa juga dianggap penting mengingat mereka adalah calon anggota profesi atau profesional di bidang mereka masing-masing serta calon pemimpin dan
manajer di masa mendatang yang harus mampu memanajemen keuangan dengan baik. Belajar bagaimana mengelola uang (money management) adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki seseorang.

Di perguruan tinggi, mahasiswa Fakultas Ekonomi yang sudah menempuh matakuliah manajemen keuangan seharusnya menjadikan dirinya lebih paham mengenai pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan pribadinya. Pada matakuliah manajemen keuangan, mahasiswa diajarkan bagaimana mengelola atau memanajemen keuangan dengan baik dan benar (Wulandari dan Hakim, 2015).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya diperoleh kenyataan di lapangan bahwa banyak dari mahasiswa yang mengalami masalah keuangan. Masalah keuangan tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan mahasiswa mengontrol uang pribadi (uang bulanan dari orang tua), tidak membiasakan diri menyusun rencana keuangan, kurangnya kontrol keuangan dari orang tua, serta adanya kebiasaan mahasiswa yang setiap bulan keluar bersama teman- teman untuk sekedar berkumpul atau jalan-jalan, kegiatan kuliner, nonton, dan lain sebagainya. Tanpa disadari hal tersebut menjadi kebiasaan buruk dan menjadi salah satu faktor membengkaknya pengeluaran uang bulanan mahasiswa (Chotimah dan Rohayati,2015).

Penelitian oleh Rusmawati (2013) pada mahasiswa ekonomi di Indonesia tentang pengetahuan dan implemen keuangan juga memperoleh hasil bahwa, mahasiswa kelompok usia 18 sampai dengan 24 tahun memiliki pengetahuan yang tidak cukup mengenai keuangan. Padahal berdasarkan teori, mahasiswa ekonomi yang telah diberikan pengetahuan keuangan lebih banyak dari mahasiswa lainnya akan memungkinkan mereka untuk membuat perencanaan dalam mengambil keputusan keuangan yang lebih baik, memahami hak-hak dan tanggungjawab mereka sebagai konsumen produk-produk keuangan serta lebih mampu mengelola resiko (Lusardi, 2010).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai personal financial management dengan judul penelitian: Analisis Personal Financial Management Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Andalas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi personal financial management mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas ?
2. Bagaimana pengaruh faktor tersebut terhadap personal financial management mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi personal financial management mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor tersebut terhadap personal financial management mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan ilmu pengetahuan tentang pengaruh pendidikan keuangan, sosial ekonomi orang tua,
literasi keuangan, kecerdasan spiritual, love of money dan peran teman sebaya terhadap personal financial management bagi para mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk memanajemen keuangan pribadi.
2. Manfaat praktis
Bagi pihak pengelola, penelitian ini diharapkan dapat memberi tahu sejauh mana pengaruh pendidikan keuangan, sosial ekonomi orang tua pengetahuan keuangan, kecerdasan spiritual, love of money dan peran teman sebaya terhadap personal financial management mahasiswa jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan hanya membahas personal financial management mahasiswa pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, dengan data yang digunakan yaitu melalui penyebaran kuesioner.
1.6 Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang, rumusan masalah, tuhuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Penjelasan mengenai personal financial mangement, pendidikan keuangan di keluarga, sosial ekonomi orang tua, lietrasi keuangan, kecerdasan
spritual, love of money dan peran teman sebaya, hubungan variabel independen dan dependen, peelitian terdahulu dan kerangka penelitian.

Sumber : ARTIKEL/a>.