Dampak pandemi terhadap hasil belajar siswa dan berbagai upaya untuk membangun dunia pendidikan secara permanen

Dampak pandemi terhadap hasil belajar siswa dan berbagai upaya untuk membangun dunia pendidikan secara permanen

Submitted by admin on Thu, 07/07/2022 - 06:05

Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap kehidupan manusia terus diteliti,termasuk dalam dunia pendidikan. Dalam kondidi pandemi yang mengharuskan peserta didik belajar dari rumah karena dilarang keluar rumah untuk memutus mata rantai covid-19. Oleh karena itu pada artikel belajaronlinegratis.com dampak pandemi terhadap hasil belajar peserta didik dan berbagai upaya untuk membangun dunia pendidikan secara permanen.

Penerapan physical distancing untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 memaksa pelaksanaan proses strategi pembelajaran harus dilakukan dengan belajar online. Berbagai upaya telah dilakukan sebagai bentuk keberlangsungan dunia pendidikan meski terkena dampak pandemi, agar terus membangun dunia pendidikan.

Salah satu bentuk upaya tersebut adalah penerapan e-learning yang diterapkan sebagai solusi terhambatnya kegiatan belajar mengajar. Dan ketika melakukan kegiatan ini, ada juga kelebihan dan kekurangan, hasil positif dan negatif, dan bahkan tantangan besar setelah pembelajaran online. Berbagai efek samping dari pembelajaran online berdampak pada pemilik tanggung jawab, yang tidak lain adalah siswa itu sendiri.

Setelah melihat beberapa data, menemukan fakta positif tentang kebiasaan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dapat mendorong siswa tech-savvy dan tech-savvy untuk meningkatkan pengetahuan, pengetahuan dan keterampilan teknologi dasar. Melalui. Pangondian, dkk. (2019) berpendapat bahwa kesadaran teknologi, pengetahuan dan keterampilan teknologi dasar serta motivasi untuk menggunakan sistem e-learning adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan sistem e-learning.-pembelajaran di negara berkembang.

Namun selain positif, tentu saja ada pendapat negatif tentang kekurangan e-learning. Salah satunya adalah ketersediaan internet. Beberapa orang mengakui bahwa sulit untuk terlibat dalam e-learning karena tidak semua daerah memiliki akses internet yang lancar (Hasanah et al., 2020). Hal ini membuat sulit untuk mengumpulkan pekerjaan rumah mereka. Selain tantangan yang terkait dengan layanan Internet, tantangan lain terkait dengan kendala biaya.

Untuk mengikuti pembelajaran online, siswa harus membayar ekstra untuk membeli kuota internet. Apalagi jika pembelajaran dilakukan melalui videoconference, menghabiskan banyak kuota internet. Berdasarkan informasi dari Din (di CNNIndonesia, 2020) yang dipublikasikan pada 25 Mei 2020, dilaporkan konsumsi data untuk konferensi video menggunakan aplikasi zoom dengan kualitas video 720P dalam konsumsi satu jam menghabiskan data 540MB.

Hal lain yang perlu diperhatikan cara menggunakan smartphone untuk mendukung e-learning /belajar online dan menghindari. Beberapa penelitian menunjukkan tanda-tanda kecanduan perangkat karena terlalu sering digunakan. Oleh karena itu, hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang efek negatif  penggunaan  media sosial dan gadget, seperti potensi paparan informasi yang salah dan kurangnya perhatian selama pembelajaran karena membaca media sosial (Siddiqui dan Singh, 2016).

Selain itu, pecandu gadget cenderung memiliki masalah sosial dan akademik (Kwon et al., 2013). Oleh karena itu, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa lebih memilih untuk segera kembali ke sekolah. Bahkan dengan kontroversi ini, e-learning menjadi satu-satunya solusi untuk mencegah penyebaran covid 19. Berbagai kontroversi terkait e-learning berdampak besar pada siswa, orang tua dan guru. , yang bertindak sebagai guru. Hal itu diungkapkan seorang siswa SMK yang saya wawancarai tentang dampak pembelajaran online terhadap prestasi akademiknya.

Tidak disebutkan namanya, mahasiswi tersebut mengatakan bahwa banyak terjadi kesalahpahaman antara guru dan siswa sebagai hambatan dalam belajar. Selain itu, keterbatasan akses alat-alat seperti laptop atau perangkat lain seringkali membuatnya sulit untuk belajar, serta akses internet yang tidak selalu lancar. Dan dengan berbagai kendala tersebut, ia sering merasa  tertinggal karena guru  tidak terlalu ingin mengetahui status siswanya.

Bahkan pada saat penyerahan materi, siswa masih merasa bingung karena hanya dijelaskan secara online, tatap muka melalui zoom in meeting atau melalui website sekolah yang hanya tertulis secara tertulis. Sebagai siswa, ia menemukan pembelajaran tatap muka lebih efektif dalam menyerap pengetahuan yang ingin disampaikan  guru. Demikian pula, berbagai tugas  dapat lebih mudah diselesaikan jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka, karena tidak memerlukan uang untuk internet maupun kerumitan gadget untuk mengaksesnya.

Siswa juga merasa kurang didukung karena ketika guru tidak cukup menjelaskan, mereka hanya dapat bertanya kepada orang tua, dan orang tua secara tidak sengaja mengambil banyak tanggung jawab lain dan tidak tahu lebih banyak tentang dokumen-dokumen ini, terutama siswa dari sistem TCCN, semakin baik. lebih praktis daripada materi. Dengan segala hambatan tersebut menurunkan prestasi akademiknya sebagai mahasiswa, ia merasa bahwa strategi pembelajaran online merupakan sistem pembelajaran yang sulit, terutama dalam bidang absensi sekolah.

Siswa wajib hadir, jika tidak maka akan dianggap tidak mengikuti pelajaran, yang juga berarti sering bolos pelajaran meskipun diperintah, sehingga  kehadirannya tidak terpenuhi sehingga mendapat nilai  kurang memuaskan. . Saat mewawancarai orang tua siswa sebagai wali, orang tua mengatakan bahwa situasi ini tidak hanya menyulitkan  siswa tetapi juga orang tua yang tidak dapat menemani anaknya belajar. Informasi yang  anak tidak mengerti, orang tua tidak bisa memastikan karena orang tua merasa tidak kompeten dan tidak tahu.

Orang tua juga tidak dapat bertindak ketika anak-anak terus-menerus menggunakan perangkat dengan kedok mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, ketika informasi tentang hasil belajar siswa dibagikan, banyak orang tua terkejut dengan fakta bahwa nilai anak-anak mereka turun. Ketika  orang tua bertanya kepada anak, anak hanya bisa mengatakan bahwa informasi tersebut tidak dapat diserap secara maksimal. Ketika ditanya tentang guru yang terlibat, orang tua juga mengungkapkan bahwa ada komunikasi yang buruk antara guru dan siswa yang diajar yang menyebabkan banyak poin yang hilang.

Sementara itu, guru sebagai staf pengajar juga memiliki pendapat tentang kegiatan pembelajaran online ini. Guru  seni budaya di SMK sebagai kurator nara sumber yang saya wawancarai mengungkapkan,  meski mengajar seni budaya di SMK bukan mata kuliah khusus, dia lebih memilih pembelajaran  langsung karena bisa memantau langsung aktivitas siswa.

Ia kesulitan belajar seni budaya secara online karena tidak bisa langsung berlatih seperti menyanyi. Ia juga mengatakan bahwa sulitnya mengajar online adalah tidak harus mentransmisikan semua bahan ajar, karena distribusi bahan hanya bisa dilakukan di layar datar, sedangkan banyak hal yang berbeda hanya bisa dilakukan secara langsung. Ia meyakini strategi pembelajaran online tidak hanya menyulitkan siswa tetapi juga  guru karena harus selalu memantau hasil siswa tanpa bertatap muka, dengan ini ia berharap  pandemi segera berakhir.

Namun juga menyampaikan hal-hal positif tentang kegiatan siswa yang selalu memiliki rutinitas mengumpulkan pelajaran tepat waktu, kegiatan bertanya yang kurang dipahami, dan kegiatan siswa menghubungi guru untuk meminta pekerjaan rumah sebagai nilai tambah. . Baginya yang terpenting adalah proses dalam proses pengajaran, dengan siswa yang aktif ia tidak akan ragu untuk memberikan nilai yang baik sehingga pada akhirnya siswa mendapatkan hasil  yang baik.

Dengan hasil telaah data  dan wawancara yang  dilakukan,  banyak pendapat yang mengarah pada aspek positif dan negatif dari pembelajaran online dan hubungannya dengan hasil belajar peserta didik. Banyak upaya lain yang telah dilakukan untuk terus membangun dunia pendidikan, termasuk menyelenggarakan acara khusus bagi siswa untuk hadir sebagai tanda bahwa pandemi tidak menjadi halangan untuk mengejar dunia pendidikan. Diantaranya webinar massal  yang penuh dengan motivasi besar, acara vaksinasi massal yang diselenggarakan dan dilakukan secara seragam oleh sekolah sebagai bukti bahwa dunia pendidikan waspada terhadap covid, dll. Kegiatan seperti ini tentunya akan menyulut semangat siswa untuk belajar  sekaligus membuktikan bahwa dunia pendidikan tetap berjalan meskipun pandemi sedang berlangsung.