Berita munculnya Corona Virus Desease (COVID-19) yang berasal dari China pada akhir tahun 2019 sangat menggemparkan seluruh penjuru dunia yang dijuluki COVID 19. Seperti yang sudah kita ketahui virus ini mudah menular tanpa pandang usia, anak maupun orang dewasa bisa tertular virus ini.
Virus COVID 19 banyak memakan korban hingga jutaan jiwa di dunia, negara yang terlular salah satunya Indonesia, pandemi COVID 19 ini memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat luas di berbagai sektor tanpa terkecuali sektor Pendidikan.
Semua jenjang Pendidikan baik TK,SD,SMP,SMA, dan perguruan tinggi dengan terpaksa mengubah sistem belajar mereka, dari sistem belajar offline ke sistem belajar online dan pemerintah menutup semua akses Pendidikan dalam keadaan tatap muka ditutup total dengan tujuan mengurangi resiko penularan virus. Semua sekolah dilaksanakan secara daring (belajar online).
Pembelajaran online memiliki banyak kelebihan dan kekurangan yang dirasakan oleh peserta didik. Kelebihannya sendiri peserta didik bisa mengakses pembelajaran secara praktis dimanapun kapanpun sesuai kondisi masing – masing tanpa dibebani oleh rasa tanggung jawab berangkat ke sekolah, hanya saja perlu kuota internet untuk mengakses media belajar tersebut.
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran secara online, Sispem pembelajaran online juga memiliki kekurangan. Yang sering dikeluhkan oleh peserta didik yaitu masalah jaringan internet. ketika meet melalui aplikasi google dan sebagainya tiba-tiba terputus maka akan terputus juga penjelasan dari guru, sehingga mengakibatkan miss informasi atau kurang maksimal dalam penyampaian materi tersebut.
Dimmasa pandemi orang tua berperan penting selain membimbing anaknya saat belajar online juga harus mengamati Pendidikan karakter pada anak, mungkin orang tua saat ini banyak yang kurang peduli terhadap karakter anak.
Yang awalnya di awasi oleh guru di sekolah kali ini perlu adanya pengawasan dari orang tua, banyak anak yang stress akibat pandemi yang secara tidak langsung membatasi anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar secara langsung, yang biasanya main dengan adanya pandemic jadi dirumah terus terusan hanya berteman dengan gadget.
Dengan berjalannya waktu terdapat pengaruh belajar online terhadap karakter anak, lalu apa pengaruh belajar online terhadap karakter anak ? Peserta didik yang sudah terbiasa belajar online (daring) belajar dari rumah tidak sedikit menimbulkan rasa malas pada anak, di awali hal kecil yang biasaya mandi pagi bergegas ke sekolah sekarang jadi jarang mandi karena belajar online bisa dari rumah.
Dari hal hal sepele seperti itu akan menimbukan dampak besar kedepannya jika rasa malas terus dipupuk, anak jadi gampang tempramen, kurangnya tanggung jawab, hingga anti sosial. Lalu bagaimana cara meminimalisir dampak buruk akibat terjadinya pandemi COVID-19 kalau tidak bisa menghilangkan sama sekali ? Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menemani anak agar dampak negatif akibat belajar online tersebut bisa diminimalisir sebaik mungkin memotivasi anak supaya bisa mengendalikan dirinya sendiri sebaik mungkin.
Untuk memperbaiki karakter peserta didik yang bisa jadi mereka belajar seenaknya dan bermalas-malasan terus selama belajar online, semua stakeholder pendidikan wajib bersama-sama memperbaiki karakter peserta didik yang malas belajar, anti sosial, dan tidak suka berinteraksi dengan masyarakat harus mengajak mereka berkomunikasi sehingga mereka tidak menjadi anak yang anti sosial.
Kita patut bersyukur masih bisa bertahan hidup sampai saat ini, melihat Kembali begitu banyak korban jiwa akibat pandemi COVID 19 yang menyerang di negara. Semoga kita dijauhkan dari hal buruk serta diberi Kesehatan, keselamatan di dunia maupun di akhirat kelak.